Kamis, 03 November 2011

Should She Cry, or Laugh?

HAAH! ITU DIA ORANGNYA!!
Aku mau…aku mau…! Suara gemuruh nyaring terdengar di dalam Kotak Biru. Sekotak brownies kukus rasa pandan merk terkenal langsung jadi idola manusia biru yang kelaparan di siang bolong itu. Ternyata ada yang lagi happy, gaji bulanan yang baru diambilnya siang ini gak buat Vita lupa akan janjinya buat beli sekotak Brownies buat para penghuni Kotak Biru. Gajinya lumayan cuyYaa, kalau buat qurban satu kambing besok Minggu bisa lah. Mungkin bisa dibilang gaji bulan ini adalah gaji terbanyak yang dia terima...kalau kata Ayu Ting-Ting sih, asiiik…asiiik…hahahahahaha. Langsung aja dalam hitungan menit kotak brownies itu tinggalah kotak, dan kami pun berdoa sepenuh hati agar gaji Vita bulan depan lebih banyak, trus beli Brownies yang lebih banyak pula tentunya.hihihihihi…
            Tetapi siapa yang tahu, dibalik rasa happy nya itu, beberapa kegalauan sedang merajai hatinya…ihiiirrrrrrrr…Oke, kita bahas satu per satu. Pertama, kegalauan datang dari sebuah agenda yang kami lakukan satu bulan lalu. Kegiatan yang notabene sudah selesai, masih aja bikin si Vita bingung. Duit yang jumlahnya cukup lumayan lah buat mahasiswi kayak Vita, eh ngilang gitu aja gak tahu dimana rimbanya. Yah, yang namanya pembukuan selalu aja ada yang missed. Kegalauan kedua dan yang menjadi inti dari cerita ini adalah kegalauan dalam hatinya…wedyaaaaaaannnnn…

Rabu, 02 November 2011

Among Rush Hour of Paper!!!

AFTER THE RAIN
Tonight…This moment…I cannot be relax and should stay in my room then suppose to finish my paper which must be submitted tomorrow!!! Everything is just like supports me to do it. The weather seems like so friendly, the time is definitely correct (No meeting today) JJJ, and of course I have just bought a book to support my theories in the paper. Uhmm, wait...By the way I’m hungry. I remember that I was having lunch with my friends in blue box, Vita, Faisal and Sigit at 12.00 am this afternoon, so I need energy. However, when I came to my friend’s room in order to let him dinner, he said something that makes me can’t stop thinking until now! Woow…wooow…woow…What’s that? It’s just simple words, but full of meaning…AFTER THE RAIN. It makes me wonder and encourage me to share in this blog.

Sekilas Info PBI

PBI UAD KIRIM BORANG RE-AKREDITASI KE JAKARTA

Yogyakarta, 21 Oktober 2011
Program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan terus berbenah. Tanggal 16 Agustus 2011 lalu, prodi PBI telah mengirimkan semua dokumen dan kelengkapan yang diperlukan untuk proses re-akreditasi (Borang Akreditasi) ke Jakarta. Dokumen tersebut diantaranya berupa data lengkap yang berisi laporan penelitian dan artikel ilmiah hasil karya dosen juga mahasiswa PBI, serta dokumen-dokumen normatif. Sebelum dikirim ke Jakarta, dokumen-dokumen tersebut telah mendapatkan internal assessment dari DPM UAD dengan skor B.

Sekilas Wawancara dengan Seorang Jurnalis Senior

Yogyakarta, 9 Juli 2011
Hobiku Jalan Hidupku
Jum’at siang, 8 Juli 2011 cuaca terasa panas menyengat kulit, akan tetapi hawa sejuk langsung terasa ketika memnasuki kanto redaksi harian Kedaulatan Rakyat. Seorang receptionist cantik dengan ramah langsung mnenyapa kami. Kami pun menjawab maksud dan tujuan kami mengunjungi kantor tersebut, yaitu untuk bertemu seorang wartawan senior yang dapat membantu menyelesaikan tugas akhir kami. Mengetahui kami sudah membuat janji sebelumnya, kami dipersilakan duduk dan menunggu sejenak.
Waktu menunjukkan pukul 12.50, dan rupanya saat itu adalah jam makan siang untuk para pegawai kantor.Cukup lama kami menunggu, namun hal itu berbuah manis. Seorang lelaki paruh baya menemui kami. Dialah Mat Lutfi (44), seorang wakil pemimpin redaksi Kedaulatan Rakyat yang sudah sejak tahun 1989 berkecimpung di dunia jurnalistik. Beliau menyapa kami dengan hangat. Saya pun mulai membuka pembicaraan dengan menanyakan berbagai macam hal.
Beliau lahir di Bantul, 6 Desember 1966. Mengambil Sastra Arab sebagai program studinya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, tak menghalangi kesenangan atau hobinya terhadap dunia jurnalistik. Beliau bergabung dengan bulletin kampus yang disebut “Nafiri” yang kemudian mengantarkannya menjadi wartawan professional. Mat Lutfi mengatakan bahwa ia beruntung mempunyai kenalan di Kedaulatan Rakyat yang mengajaknya bergabung dengan instansi tersebut. Liputan pertamanya adalah Muktamar NU pada tahun 1990.
Setiap pekerjaan tentunya mempunyai hal yang mengenakkan dan tidak. Ketika ditanya kenapa suka menjadi jurnalis, beliau tersenyum dan menjawab “Banyak sekali”. Berdasarkan penjelasan beliau, hal menariknya adalah mendapatkan ilmu dengan gratis, seperti bisa mengikuti seminar dengan gratis.Hal menarik lainnya adalah dikenal dan mengenal banyak orang. Bahkan beliau sering dikenal orang sementara beliau tidak mengenal orang tersebut.
Banyak sekali pengalaman liputan dan wawancara beliau. Wawancara dengan gubernur, atau pejabat seperti Amin Rais sudah merupakan hal yang biasa, tak ada lagi rasa canggung atau malu karena wartawan memang harus dekat dengan para petinggi. Kota Lampung, bahkan pulau Kalimantan pun pernah beliau kunjungi untuk liputan pada tahun 1996. Untuk luar negerinya, tahun lalu beliau pernah ke Vietnam dan Kamboja dengan biaya dari kantor.